Senin, 12 November 2012

Ipad Mini

Setelah rumornya beredar selama beberapa waktu, tanggal 23 Oktober lalu Apple akhirnya mengumumkan secara resmi iPad Mini, tablet dengan layar 7,9 inci. Layarnya bertipe IPS LED-backlit dengan resolusi 1024 x 768 piksel, sama dengan resolusi iPad generasi kedua. Apple iPad Mini juga ditenagai dengan chipset Apple A5 yang juga dipasang di iPad 2 dengan prosesor ARM Cortex A9 1 GHz dual-core, GPU PowerVR SGX543MP2 dan RAM 512MB. Berbeda dengan iPad 2, iPad Mini memakai Lightning port seperti pada iPhone 5. Kamera iPad mini juga memiliki resolusi 5MP yang bisa merekam video 1080p, dengan embel-embel iSight dan lebih bagus daripada iPad 2. Sementara kamera depannya bisa merekam video 720p. Untuk sementara tablet iPad Mini 16GB WiFi ini dibanderol oleh importir lebih dari Rp. 4,8 juta, karena belum masuk resmi ke Indonesia.

Desain dan Bodi
Secara desain iPad Mini ini cukup berbeda dibanding dengan iPad besar. Terasa sangat ringan dan enteng dengan ketebalan hanya 7.2 mm dan berat hanya 308 gram (versi WiFi only), bagian bezel di kiri dan kanan (ketika tablet dipegang secara vertikal) jauh lebih pendek jaraknya dibandingkan dengan iPad besar. Sehingga iPad Mini ini lebih efisien dalam hal lebar bodi, dan terlihat seperti iPod Touch 4th gen raksasa. Meskipun demikian karena menggunakan layar dengan aspek rasio 4:3, tetap saja tablet ini lebih lebar daripada tablet-tablet Android 7 inci semisal Galaxy Tab 2 7.0.

Loudspeaker pada tablet ini ada di bawah, bersamaan dengan port Lightning baru. Tombol volume dan Mute ada di sebelah kanan, sementara tombol power/lock dan jack audio 3.5 mm ada di bagian atas. iPad Mini pada sekeliling bodinya dilapisi dengan list silver. Bagian belakangnya berbentuk agak melengkung, berbahan aluminium dengan kamera tanpa flash, logo Apple dan tulisan iPad, seperti biasa. Keseluruhan feel ketika memegang tablet ini memang terasa solid dan ekslusif dengan bahan-bahan berkualitas didukung oleh finishing yang bagus. Desain masih khas Apple, simpel dan seirama secara keseluruhan bodi dari tablet 7,9 inci ini.

Layar
Hal yang mungkin agak mengecewakan sebagian penggemar Apple mungkin adalah fakta bahwa layar ini tidak menggunakan Retina Display. Dengan resolusi seperti iPad 2 (1024x768 piksel) dan diagonal 7.9 inci memang layar iPad 2 lebih tajam dari pendahulunya. Namun tetap saja tingkat ketajaman layarnya hanya mencapai 162 piksel per inci. Bandingkan dengan Google Nexus 7 yang mencapai 216 ppi(1280x800 piksel, 7 inci). Tingkat ketajaman layar Galaxy Tab 2 7.0 dan kebanyakan tablet 7 inci lainnya sedikit lebih baik dari iPad Mini, 170 ppi (1024x600 piksel, 7 inci). Meskipun begitu layar iPad Mini mewarisi kualitas produk-produk Apple, dengan ciri khas memakai IPS, warna yang realistis dan natural, warna putih yang cemerlang serta sudut penglihatan nyaris sempurna. Meskipun untuk tingkat kontras dan warna hitam masih kalah dengan layar SAMOLED tapi bisa dibilang sudah sangat bagus.

Antar Muka
iPad Mini menggunakan sistem operasi Apple iOS 6.0, seperti iPhone 5. Tampilannya masih simpel yang tidak banyak berubah dibanding iOS pertama. Dari lockscreen Anda bisa menggunakan Photo Frame (menggunakan iPad sebagai frame digital yang menampilkan foto-foto Anda). Pengaturan Phtoto Frame seperti interval dan efek transisi bisa Anda temukan di Setting. Di lockscreen Anda bisa langsung memutar musik dengan menekan tombol Home 2x. Lalu Anda bisa langsung memanggil Siri dengan menahan tombol Home selama beberapa saat.

Untuk Notification Center sendiri memakai bar notifikasi yang sangat mirip dengan bar notifikasi milik Android, ada di atas dan dapat dilihat dengan cara menggulirkan ke bawah seperti tirai. Bedanya dibanding iPhone/Android, bar notifikasinya tidak tampil fullscreen ketika digulirkan, melainkan hanya sebagian layar yang tertutupi. Di pusat notifikasi itu akan muncul notifikasi dari Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain. Notifikasi pada Notification Center ini juga bisa diatur tata letak dan pengaturan mengenai bagaimana notifikasi ini akan muncul.

Anda dapat mengganti wallpaper lockscreen maupun background pada menu, bisa dibedakan. Menu utama menyamping horizontal dengan menu search berada pada opsi di paling kiri. Letak ikon dapat Anda ubah sesuka hati Anda. Ikon aplikasi terdiri dari 5x4 ikon dan 4 ikon utama di bagian bawah, sama dengan iPhone 5. Mengingat layar lebih besar dari iPhone, jarak antar ikon terlihat jauh sehingga boros tempat, namun mudah dilihat. Anda tekan Home dua kali maka akan terbawa ke most recent apps. Tahan Home maka Anda menuju ke Siri (harus dilakukan pengaturan terlebih dulu). Tidak seperti di iPhone, Siri tidak tampil fullscreen. Kecepatan dan performa iPad seperti produk Apple lain, sangat sempurna, tidak ada lag ataupun apapun yang mengganggu, kecuali saat ke menu pencarian, ada sedikit lag yang terjadi.

 Fitur Accessibility yang hadir di iOS sebelumnya juga masih ada. Yang paling berguna mungkin adalah Assistive Touch. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui tombol Home pada iDevice sering kali tergeser sehingga tidak akurat. Untuk mengantisipasinya Anda bisa menggunakan tombol Home virtual melalui fitur Assistive ini, yang juga bisa berfungsi untuk tombol volume dengan kata lain meminimalisir penggunaan tombol fisik. Selain itu, ada juga fitur Gesture yang sudah mulai muncul sejak iOS 5.1. Dengan fitur ini Anda bisa berpindah aplikasi dengan cepat menggunakan gesture 4 jari. Gerakkan 4 jari Anda, sapuan 4 jari ke samping akan membuat iPad berpindah ke aplikasi lain yang sedang digunakan, sementara sapuan secara vertikal ke atas memunculkan Most Recent Apps (hal yang sama terjadi ketika Anda menekan tombol Home 2 kali). Cubit layar ke arah dalam dengan 4 jari dan Anda akan terbawa ke Home. Gesture ini sebelumnya harus Anda aktifkan terlebih dulu.

Sedangkan fitur lain misalnya Do Not Disturb, dimana Anda bisa mematikan beberapa jenis notifikasi yang tidak diinginkan dalam jangka waktu tertentu melalui menu settings. Juga fitur Guided Access, Anda dapat menonaktifkan tombol Home ketika Anda sedang berada di sebuah aplikasi. Anda bahkan dapat mematikan layar sentuh ataupun memblok bagian tertentu dari layar. Untuk mengaktifkannya aktifkan fitur ini terlebih dulu di Setting, lalu tekan tombol Home 3x di app yang Anda inginkan.

Input Teks, Kontak dan Messaging
Seperti seluruh iDevice, keyboard QWERTY adalah satu-satunya metode input untuk iPad Mini, dengan fitur-fitur seperti auto-kapital, auto correct, check spelling, enable capslock dan shortcut (seperti autotext pada BlackBerry). Untuk keyboard berbahasa lain seperti Chinese, Arabic, Japanese dan lain-lain dapat Anda pilih sebagai International Keyboard. Lalu ketika mengetik Anda bisa melakukan switch dengan menekan tombol globe, cukup memudahkan. Tahan untuk memilih bahasa yang ingin digunakan jika Anda menginstal banyak pilihan bahasa. Dengan lebar layar yang lebih kecil dari iPad biasa, pengetikkan dalam mode portrait menjadi lebih mudah. Emoji (emotikon bergambar) masih hadir di perangkat iOS 6.0 ini, Anda bisa menggunakannya sebagai International keyboard.

 Meskipun iPad Mini yang kami review adalah versi WiFi, namun Contact tetap ada. Tampilannya didesain seperti buku, dengan informasi yang cukup lengkap seperti nama, perusahaan, email home page, ringtone, SMS tone, alamat dan lain-lain. Anda juga dapat melakukan sinkronisasi melalui Microsoft Outlook atau Exchange untuk menambahkan kontak kedalam buku telpon anda. Meskipun iPad tidak bisa digunakan untuk menelepon dan SMS, namun Anda masih bisa mengirim iMessage serta melakukan FaceTime ke iDevice lain yang mendukung fitur tersebut.

Untuk fitur messaging, selain email iPad juga punya iMessage, dengan menggunakan nomor telepon maupun Apple ID sebagai akun yang digunakan untuk saling berkirim pesan dengan perangkat iOS yang mendukung fitur tersebut. Pengguna bisa memilih untuk mematikan atau menyalakan fitur iMessage. Selain itu juga ada pilihan untuk menerima notifikasi baca. Untuk layanan email yang tersedia adalah Microsoft Exchange, Google Mail, Yahoo, AOL dan Hotmail.

Kamera dan Perekam Video
iPad Mini dilengkapi kamera iSight, yang bisa dibilang hanya embel-embel marketing yang diberikan Apple. Fiturnya amat minim, hanya ada Grid untuk membantu Anda mengatur komposisi foto. Namun untuk hardware-nya sendiri sebetulnya lumayan, ada backside ilummination, Five-element lens, Hybrid IR filter dan bukaan ƒ/2.4. Autofokus bisa dilakukan dengan menyentuh objek pada layar (Touch to focus). Kamera iSight ini juga bersifat Continous Autofocus.

Hasil kamera terlihat bagus, baik dilihat di layar iPad ataupun ketika dilihat di komputer. Warna-warninya cerah, namun tampak sedikit tidak natural. Yang pasti performa di dalam ruangan agak kedodoran dan banyak noise-nya, terlebih lagi iPad Mini tidak memiliki LED flash sebagai bantuan penerangan. Silakan klik foto-foto dibawah untuk memperbesar.

Fitur perekaman video lebih minim lagi dibanding kamera. Sama sekali tidak ada fitur bantuan apa-apa, kecuali touch to focus dan continous autofocus seperti pada kamera. Dengan data rate sebesar 18600kbps, framerate 29 frame per detik dan resolusi full HD 1920x1080 piksel, hasil perekaman videonya bagus, tajam dan jernih serta cukup boros storage, 1 menit perekaman berformat .MOV menghasilkan file sebesar 130-an MB. Untuk Anda yang sering merekam video harus siap-siap selalu memindahkan video ke PC sewaktu dibutuhkan, terlebih lagi iPad Mini tidak memiliki opsi resolusi lebih rendah untuk menghemat storage.

Galeri, pemutar video dan pemutar musik
Seperti biasa untuk memasukkan konten suka tidak suka Anda harus menggunakan aplikasi iTunes di komputer dan kemudian melakukan sinkronisasi konten dari PC ke iDevice Anda. Galeri dari kamera serta hasil screenshot muncul di folder Camera Roll. Selain itu foto bisa dibagi berdasarkan Albums dan Place (berdasarkan lokasi yang tertera di foto). Kini di iOS 6 ada opsi untuk membagi foto ke Facebook, selain email dan Twitter yang sudah ada sebelumnya. Edit foto sederhana juga bisa dilakukan, untuk memutar gambar,menghilangkan efek Red Eye, melakukan cropping dan Auto Enhance.

Di pemutar video Anda bisa memutar video yang disinkronisasikan dari iTunes pada PC Anda maupun hasil pengunduhan dari iTunes. Seperti yang sudah - sudah, tidak ada banyak yang berubah. Format yang terbaca hanya .mp4 dan .m4v sampai resolusi 1080p. Meski format .m4v cukup lengkap fiturnya (dapat dibagi per-chapter, beberapa kanal audio, dan dilengkapi subtitle) namun tentunya format ini tidak umum dan kalah populer dibanding format divx/xvid (.avi) maupun matroska (.mkv), namun format m4v ini adalah format standar iTunes, jadi Anda bisa membeli konten film atau musik di sana untuk diputar di iDevice Anda. Untuk video unduhan dari Youtube, bisa dimasukkan via iTunes dengan resolusi 1080p dan berjalan dengan lancar di iPad. Video dapat dilihat secara full tanpa ada pemotongan gambar maupun close captioning (di-crop sehingga video tampil penuh selayar). Tampilan video cukup menarik ketika diputar di layar iPad Mini yang cukup berkualitas, meski resolusi 4:3 membuat bar hitam di atas dan bawah video terlihat sangat besar.

Lagu-lagu di pemutar musik terbagi menjadi Playlist, Artist, Songs, Albums dan lain-lain, dengan tampilan yang memanfaatkan layar yang lebih besar dari iPhone. Opsi-opsi pengaturan yang ada antara lain pilihan Equalizer, shake to shuffle, volume limit dan lain-lain namun agak merepotkan karena tidak terintegrasi di pemutar musik dan terletak di Settings-> Music. Kualitas suara bagus dan sangat kencang jika menggunakan headphone atau earphone lain, karena Apple tidak menyertakan earphone di paket penjualan. Menggunakan speaker, suara terdengar cukup keras dan bagus, meski speakernya hanya satu. Memang terlihat ada dua speaker (di bagian bawah) namun yang satu adalah mikrofon.


Konektivitas
  • 802.11a/b/g/n WiFi
  • Bluetooth 4.0
  • aGPS
  • USB 2.0 dengan konektor Lightning

Web browser
Seperti perangkat buatan Apple lainnya, browser di iPad Mini adalah Safari. Browser ini cukup mudah dan nyaman digunakan. Contohnya, untuk mempermudah Anda dalam membaca browser ini dilengkapi fitur Reader, fitur ini menyederhanakan tampilan web sehingga yang tertampil hanya tulisan dan gambar pada sebuah artikel. Anda dapat mengubah ukuran hurufnya menjadi lebih besar atau lebih kecil. Performa browser yang bernama Safari ini pun cukup bagus, baik rendering, loading dan scrolling semua mulus meskipun kita membuka situs yang dipenuhi banyak konten. Kami mencoba membuka sampai dengan 21 tab dan performa browser masih bagus. Angka 21 itu sendiri bukan maksimal karena Anda masih bisa membuka tab lagi.
Halaman web bisa dibagikan melalui email, Twitter, Facebook, serta di tambahkan ke Homescreen, dicetak, di-bookmark dan ditambahkan ke Reading List. Seperti yang terjadi pada pemutar musik dan aplikasi lainnya, pengaturan pada browser tidak tersedia langsung di aplikasi browser melainkan di menu Setting --> Safari. Fitur yang tersedia antara lain Search engine, auto fill, open links in new page, private browser, cookies, history, javascript serta fitur pop up blocker. Hasil benchmarking SunSpider mencapai 1592,5 poin sedangkan untuk BrowserMark mencapai 119870 poin.

Daya Tahan Batere
Menurut situs iFixit, batere Apple iPad Mini berkapasitas 4400mAh. Performanya cukup bagus, dalam kondisi terkoneksi WiFi terus menerus, dipakai bermain game, browsing dan menonton video, dalam sehari baterai berkurang dari 83 persen ke 49 persen.


Kesimpulan
Jika Anda penggemar Apple namun merasakan bahwa iPad standar terlalu besar, mungkin Anda bisa menggunakan iPad Mini. Tablet 7,9 inci ini terasa sangat portable dibandingkan kakaknya itu. Namun jika Anda merasa tablet ini kemahalan, banyak alternatif lain yang lebih murah. Misalnya Samsung Galaxy Tab 2 7 inci yang sudah 3G dan dibanderol Rp. 3,3 juta. Atau tablet Android 4.1 Asus Nexus 7 WiFi 32GB yang dibanderol Rp. 3 juta. Sistem Apple iOS memang punya keunggulan seperti performa dan dukungan aplikasi, namun juga banyak kelemahannya seperti ketergantungan pada iOS. Jadi, tergantung selera, kebutuhan dan kondisi kantong Anda sebetulnya, apalagi harga iPad Mini masih sangat tinggi mengingat belum masuk resmi di Indonesia.
Kelebihan
  • Layar LCD IPS dengan viewing angle sempurna dan kualitas warna yang bagus
  • Finishing dan desain ala Apple, sangat tipis dan ringan
  • Kamera bagus untuk ukuran tablet
  • Dukungan aplikasi sangat luas dan sangat banyak
  • Performa sangat baik
  • Fitur gesture cukup mempermudah penggunaan
  • Daya tahan batre memuaskan
Kekurangan
  • Harga mahal
  • Pengaturan untuk musik, web browser tidak ada di aplikasi masing-masing dan hanya ada di Setting
  • Resolusi layar dan ketajamannya kalah dibanding para pesaing 7 inci lainnya.
  • Untuk multimedia sangat tergantung pada iTunes

Minggu, 11 November 2012

System Operasi Android

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Kerjasama dengan Android Inc.

Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
 

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.

Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus.

Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.
Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

Fitur 

Fitur yang tersedia di Android adalah:
  • Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  • Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
  • Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
  • SQLite: untuk penyimpanan data.
  • Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
  • GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
  • Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

Android bagi komunitas sumber terbuka

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai piranti lunak yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.